HASIL LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN OBJEK WISATA PULAU BALI
Eksotika Panorama Tanah Lot
DISUSUN DALAM RANGKA MEMENUHI
TUGAS BAHASA INDONESIA
Disusun
Oleh
Nana : Ajeng Dewi Wulandari
Kelas : IX- B
No, Absen : 01
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN BLITAR
SMP NEGERI 2 WLINGI
Jln. K. H. Dewantoro 727 Telp. (0342) 691065
Wlingi – Kabupaten Blitar
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan
yang berjudul :
Eksotika
Panorama Tanah Lot
Setelah
disahkan pada tanggal 15 Oktober 2014
oleh
Pembimbing II Pembimbing
I
Wali Kelas Guru Bahasa
Indonesia
Siswanti, S.P d Dra.Umiyati, S.Pd
NIP. 195705201981022005 NIP. 19640301198803209
i
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T
yang telah memberikan saya berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang
kami jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia
ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita
serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat serta
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis yang berjudul
Exotika
Panorama Tanah Lot
Karya tulis ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas praktik bahasa Indonesia, menambah wawasan pengetahuan
yang tidak dapat ditemui disekolah, untuk melengkapi ensiklopedia pengetahuan
yang beruna untuk jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam
penyelesaian karya ilmiah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya laporan PKL ini dapat
terselesaikan dengan cukup baik. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada
pihak yang telah membantu kami di antaranya adalah :
1.
Allah SWT yang telah memberikan
nikmat sehat dan segala barokah-Nya
2. Bapak
Drs. H. Imam Sapingi, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMP NEGERI 2 WLINGI
3. Ibu
Dra. Umiyati selaku Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
4. Dan
semua pihak yang telah membantu sehingga terselesainya penyusunan laporan ini
Harapan yang paling besar dari penyusunan laporan PKL ini, mudah-mudahan
apa yang saya susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta
orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah
dari judul ini sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada serta dapat
memberi kesadaran tersendiri bagi generasi muda bahwa kita juga mengetahui adat
dan kebudayaan karena kita adalah bagian dari keluarga bangsa Indonesia.
Kami sadar,
sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan karya
ilmiah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan karya ilmiah yang
lebih baik lagi di masa yang akan datang
Wlingi,
15 Oktober 2014
Penyusun
Ajeng
Dewi Wulandari
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Pengesahan
..................................................................................................... i
Kata
Pengantar
.............................................................................................................. ii
Daftar
Isi
........................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
............................................................................................ 1
1.2 Tujuan Pembahasan
.................................................................................... 1
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan
........................................................................ 1
BAB II ISI LAPORAN
2.1 Kondisi
Geografis Objek Wisata ................................................................ 2
2.2 Kondisi Umum Objek Wisata ..................................................................... 2
2.3 Sejarah Singkat ........................................................................................... 4
2.4 Sistem Pengolahan ........................................................................................ 5
2.5 Konstribusi bagi Dunia Pendidikan, Budaya, dan
Negara ........................... 6
BAB III PENUTUP
4.1 Simpulan
....................................................................................................... 7
4.2 Saran-
saran
.................................................................................................. 7
LAMPIRAN ..................................................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pulau Bali
telah dijuluki banyak orang seperti Pulau Dewata, Pulau Seribu Kuil, dan
lain-lain. Pulau tersebut terkenal dengan keindahan alamnya dan berbagai seni
budaya, kebiasaan, adat istiadat, serta agama masyarakat Bali yang unik dan
berbeda dengan masyarakat Indonesia umumnya. Di samping itu, wisata bahari yang
sangat indah memberi daya tarik yang begitu tinggi.serta tata kehidupan
penduduknya yang sangat ramah. Dengan adanya alasan tersebut, Pulau Bali
merupakan salah satu kebanggaan bangsa Indonesia dan merupakan daerah tujuan
wisata yang paling utama, baik bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan
domestik. Oleh karena itu penulis ingin membuat
sebuah laporan kegiatan PKL yang telah dilakukan di Pulau Dewata Bali yaitu Tanah
Lot.
PuraTanah Lot terletak di kabupaten Tabanan, sekitar 20 km
dari Denpasar. Tanah Lot dalam bahasa Bali berarti “Tanah di tengah lautan”,
kalau kita cermati posisi Pura Tanah Lot
memang menjorok ke tengah laut. Pura ini berdiri di atas bongkahan batu
karang, dimana alam telah membentuknya sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah
bentuk yang sangat indah dan unik. Selain sebagai pusat spiritual bagi umat
Hindu, pura Tanah Lot memiliki keistimewaan jika dibandingkan dengan pura-pura
lainnya yang ada di Bali. Pura Tanah Lot sudah sejak lama terkenal karena
keindahan pantainya. Selain itu, Pura Tanah Lot juga memiliki keistimewaan
lain, seperti adanya ular suci.
1.2
Tujuan Pembahasan
Mengingat
keistimewaan- keistimewaan dari objek wisata Tanah Lot, maka penulis mengangkat
topik Tanah Lot sebagai objek tulisan. Dengan harapan laporan ini dapat
dimanfaatkan dan mampu menambah pengetahuan pembaca. Bagi
mahasiswa, makalah ini dapat dijadikan acuan untuk mengenal lebih dekat
mengenai objek wisata Pura Tanah Lot.
1.3
Ruang Lingkup
Pembahasan
Berdasarkan latar belakang dan
tujuan di atas, penulis akan menjelaskan tentang beberapa pengetahuan dari
Objek Wisata Tanah Lot, yaitu :
- Kondisi geografis objek wisata Tanah Lot
- Kondisi umum objek wisata Tanah Lot
- Sejarah singkat objek wisata Tanah Lot
- Sistem pengolahan objek wisata Tanah Lot
- Konstribusi bagi dua pendidikan, budaya dan negara
1
BAB II
ISI LAPORAN
HASIL LAPORAN PRAKTEK KERJA
LAPANGAN
OBJEK WISATA DI PULAU BALI
2.1 Kondisi Geografis Objek Wisata
Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten
Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan atau 25 km arah barat
Kota Denpasar. Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura
yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan
pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot dikatakan
unik karena terletak di dataran tinggi kecil yang dikelilingi oleh laut.
Sebenarnya tanah atau dataran masih merupakan perpanjangan dari pantai, tapi
ketika air pasang, candi seolah-olah berdiri sendiri di tengah laut. Cuaca di
Bali saat itu creah berawan dengan suhu 24 - 33 °C dan kelembaban 54 - 83 %.
2.2 Kondisi Umum Objek
Laporan
Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari
terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk
melihat keindahan sunset di sini. Wisatawan mancanegara yang berkunjung menurut BPS mencapai 1.230.316
orang. Sedangkan wisatawan domestik
diperkirakan mencapai 300.000 orang. Di kawasan Tanah Lot
Bali dari pintu masuk distribrusi tiket, kita akan menjumpai tempat penjual
barang- barang souvenir. Tempat kita menemukan kaos, kalung, patung, makanan dan
sebagainya yang berciri khas Bali.
Disekitar kawasan pura Tanah Lot terdapat restaurant
dan penginapan yang dapat digunakan para pengunjung. Semua pengunjung diwajbkan
menjaga perilaku dan sikap di tempat yang disakralkan oleh penduduk setempat,
karena Tanah Lot merupakan salah satu pura tempat ibadah umat agama Hindu di
Bali. Dimana setiap rumah ibadah agama pasti menjadi tempat yang disakralkan
atau disicikan dari kotoran jasmani maupun rohani. Para pengunjung juga saling
menghormati, ikut menjaga kebersihan objek wisata tanah lot sehingga menciptakan
menciptakan suatu keindahan dalam bersinergi dengan alam.
Tanah lot berasal dari dua kata yaitu tanah dan
laut. Tanah yang diartikan sebagai karang seperti pulau kecil (gili), sedangkan
lot atau lod
berarti laut. Tetapi karena suatu pengucapan
yang dianggap terlalu panjang dan tidak efektif maka disingkat dengan tanah
lot. Jadi Tanah Lot adalah pulau kecil yang terapung di laut. Tanah lot
tersebut merupakan tanah yang berupa tebing yang berada di tengah pantai atau
tebing yang berada di pinggir laut. Dan di atas tebing tersebut terdapat pura. Pura
Luhur Tanah Lot atau biasa disingkat menjadi Pura Tanah Lot merupakan salah
satu Pura Sad Kahyangan, yaitu pura yang dipercaya oleh orang Hindu sebagai
sendi-sendi penjaga pulau dewata.
2
Pura Tanah Lot merupakan tempat pemujaan dewa-dewa
penjaga laut. Pura ini memiliki ciri khas sebagai pura yang terletak di
“tengah” laut (terletak sekitar 50 meter dari pantai ketika pasang).Apabila air
laut pasang, maka pura ini akan dikelilingi oleh air, sehingga tampak
benar-benar di tengah laut. Apabila ingin menjelajahi keindahan pura, ada
baiknya untuk datang pada sore hari, sebab biasanya air laut sedang surut.
Sementara pada pagi hari, air laut kerap kali pasang sehingga wisatawan tidak
bisa mencapai pelataran pura. Namun, apabila sedang bulan purnama, pada sore
hari pun air laut biasanya tetap pasang.
Para pelancong yang berkunjung ke Pura Tanah Lot
hanya diperbolehkan memasuki pelataran pura. Bahkan, bagi wanita yang sedang
haid/datang bulan dilarang untuk memasuki pura. Hal ini karena tempat tersebut
dianggap keramat, sehingga tidak semua orang boleh menjamah ruang pemujaan di
dalamnya. Hanya umat Hindu yang akan bersembahyang atau melakukan ritual agama
saja yang diperbolehkan memasuki tempat pemujaan. Selain pura, daya tarik
lainnya adalah sumber air tawar, ular
suci dan juga keindahan alam seperti sunset.
Sumber air tawar yang disebut Tirta Pabersihan ini
merupakan air suci yang dikeramatkan. Sumber air tawar ini, berada di tengah
deburan air laut yang asin, yang dapat digunakan oleh para pengunjung maupun
umat Hindu untuk menyucikan diri. Di tempat ini, orang-orang dapat mencuci muka
atau anggota badan lainnya sembari memanjatkan doa.
Konon, dengan cara itu permohonan akan terkabulkan.
Daya tarik lainnya adalah ular suci yang menurut cerita merupakan ciptaan
Danghyang Nirartha sebagai ular penjaga pura. Setiap orang dapat melihat atau
memegang ular ini sambil meletakkan uang receh atau uang koin. Meskipun
termasuk ular beracun, tetapi ular tersebut tidak berbahaya. Pada waktu melihat
atau memegang ular ini, dapat pula meminta melakukan permohonan.
Apabila beruntung, wisatawan dapat menyaksikan
ritual Odalan atau hari jadi Pura Tanah Lot yang diperingati setiap 210
hari sekali. Perayaan Odalan biasanya dilaksanakan mendekati perayaan
Hari Raya Galungan dan Kuningan. Pada perayaan ini, warga Hindu akan
berduyun-duyun datang bersembahyang dan memohon berkah di pura ini. Sebagai tempat pemujaan, bagunan pura tersebut memiliki
beberapa fungsi yaitu:
- Candi Tanah Lot sebagai Dang Kahyangan (candi besar Kudus di Bali), karena sejarah dan Penyiwi (Orang-orang yang memperhatikan bait) berasal dari masyarakat lokal dari Kabupaten Tabanan dan sekitarnya.
- Tanah Lot sebagai candi Segara, karena fungsinya sebagai tempat suci untuk menyembah Bhatara Segara, Allah dengan manifestasi sebagai laut kekuatan Keilahian.
Fungsi utama bangunan candi terletak di kawasan pura
utama. Dimana tempat ini, terdapat sebuah pura utama
untuk menyembah Tuhan dalam bentuk Dewa Baruna atau Bhatara Segara, daya laut. Di tanah lot, tempat ibadahnya terdiri dari 5 bangunan
pura dengan 3 bangunan candi yang terkenal berada di bagian utara yang
digunakan untuk menyembah ke dewa Dang Hyang Nirartha. Ketiga bangunan candi
tersebut adalah candi Batu Bolong, candi Batumejan dan candi Enjung Galuh Bait.
Untuk dapat membedakan status candi di Tanah Lot, maka
dapat diketahui dari sejarah candi, fungsi candi dan urutan pemujaan pada saat
upacara diadakan. Selain itu, wisatawan juga dapat
menikmati event wisata bertajuk Tanah Lot Spectacular. Berbagai
macam perlombaan dan seni pertunjukan diadakan dalam event ini, di
antaranya lomba lari 10 kilometer, lomba layang-layang, pertunjukan tari kecak kolosal, serta okokan dan
tektekan kolosal.
3
2.3 Sejarah Singkat
Menurut Legenda Pura Tanah Lot didirikan oleh didirikan oleh sorang
Brahmana dari Jawa, beliau bernama Danghyang Nirartha, menganut ajaran Hindu,
beliau berhasil menguatkan kepercayaan masyarakat setempat untuk lebih mentaati
serta meresapi ajaran Agama Hindu ini, mengenalkan konsep Sad Kahyangan. Bendesa
Beraban merasa tersaingi banyak pengikutnya meninggalkannya dan menjadi
pengikut Danghyang Nirarta. Kemudian Bendesa menyuruh Danghyang Nirartha pergi
meninggalkan Tanah Lot.
Beliau menyanggupi tapi sebelum meninggalkan Tanah Lot, dengan segala kekuatannya
rohaninya sanggup memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai, kemudian
membangun sebuah pura disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular
penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang, binatang melata ini ini
termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan,
warna hitam berbelang kuning. Bendesa Beraban merasa takjub dan kemudian
menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
Di bawah Pura Tanah Lot mengalir sebuah sumber yang rasanya tawar. Memang
ajaib, di tepi pantai yang biasanya mempunyai air yang terasa asin, justru
muncul sumber air tawar. Konon dengan mengguankan air ini untuk membasuh
tangan, muka atau rambut dapat menjadikan kita awet mud, mendapat kemakmuran
dan kesejahteraan. Ada beberapa petugas yang berpakaian putih- putih berjaga di
dekat sumber air ini. Air itu muncul akibat kuasa Tuhan yang telah mengalirkan
air tawar ditepi laut. Setelah selesai petugas yang berjaga di tempat itu
kemudian memercikkan air, menempelkan rendaman beras ke kening dan memberi
bunga kamboja putih karena merupaka kelengkpan dalam melakukan doa karena beras
dan air merupakan lambang kemakmuran.
Fasilitas yang ada di Tanah lot tidak lari dari campur tangan pemerintah
untuk lebih membuat objek wisata ini berkembang. Strategis dan banyak fasilitas
penunjang yang lain agar pengunjung lebih nyaman berada di wahana wisata
ini. Pemandangan yang indah ditambah
balutan eksotika religi pura menambah asli dan nyamannya wahana ini, berbeda
dari wisata yang lain seperti Kuta, Tanjung Benoa, dll. Fasilitas yang tak
kalah menarik dan patut di perbincangkan adalah area parkir, tempat parkir yang
di sediakan sangat memadai dan cukup luas. Dulu tempat parkir ini jalannya
tidak semulus sekarang, kalau dulu masih banyak medan yang sulit dilalui
sehingga pengunjung kurang nyaman dengan keadaan seperti ini, namun pemerintah
tidak tiggal diam. Seluas mta memendang disini hamparan kendaraan yang memadati
seperti mobil, motor, dan juga bus, tertata rapi di area yang telah di
tentukan, mobil sendiri, bus juga di tempatkan di earea senduri.
Selain itu juga ada toko-toko cinderamata yang
banyak berjejer di sepanjang jalan menuju pura. Dulu toko-toko ini kurang rapi
masih amburadul, tetapi sekarang berkat Pemda setempat toko-toko ini
berjajar rapi. Masih banyak yang ingin kami ulas namun titik temu
dari inti maslah ini adalah peranan pemerintah atas terselesaikannya perwujudan
objek wisata yang apik, rapi, bersih, indah, serta nyaman. Kini tiggal bagai
mana kita mejaga dan lebih memperhatikan hal-hal kecimg yang berdampak
besar bagi semua pengunjung agar mereka nyaman berda di objek wisata ini,
contohnya jangan membuang sampah sembarangan. Kalau lita nyaman dan tanang
pasti hati pu turut bahagia dan riang. Mancanegara
di waktu sore ke Bali suasananya sangat sejuk dan suasananya sangat
sejuk dan indah, banyak turis-turis mancanegara di waktu sore ke Bali indah,
banyak turis-turis mancanegara di waktu sore ke Bali
4
2. 4 Sistem Pengelolahan
Dari segi infrastruktur telah terbukti meningkat
Dengan mengacu pada masukan para pengunjung melalui Guest Comment oleh
Manajemen Operasional, Tanah Lot sudah memiliki program- program yang akan
direalisasikan. Program- program ini meliputi peningkatan kualitas SDM,
peningkatan bidang kebersihan dan ketertiban, peningkatan infrastruktur dan
pelayanan. Saat ini di bidang keamanan
Objek Wisata. Dalam kontes peningkatan infrastruktur kini telah hadir Surya
Mandala Cultural Park. Dengan adanya Surya Mandala, berbagai aliansi dapat
diwujudkan untuk meningkatkan volume usaha semua pihak.
Fasilitas ini juga bisa di manfaatkan untuk
mendukung kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Confrence and Exhibition).
Sebagaimana trend pariwisata yang ada, kunjungan yang bersifat leasure sudah
umum. Sekarang
banyak destinasi yang mengembangkan wisata MICE. Bali ke depan harus bergerak
ke arah yang sama. Pengembangan suatu kawasan obyek pariwisata yang didalamnya terjadi
penataan penggunaan lahan merupakan masalah yang rumit dalam pembangunan suatu
wilayah. Prosesnya tidak selalu berjalan sesuai dengan pelaksanaannya di
lapangan.
Hal ini bisa saja terjadi karena berbagai sebab,
seperti masyarakat tidak diajak berperan serta dalam perencanaan dan
pengelolaan, tidak adanya sosialisasi konsep. Pengembangan kawasan tersebut
tidak disesuaikan dengan perencanaan wilayahnya. Kawasan wisata Pura Tanah Lot
merupakan salah satu obyek wisata dalam wilayah Kabupaten Tabanan yang penataan
dan pengembangannya harus disesuaikan dengan Rencana Detail Tata Ruang
Kecamatan Kediri. Konsep pengembangan kawasan berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan merupakan salah satu konsep perencanaan pengembangan kawasan
pariwisata di masa yang akan datang yang dalam pelaksanaannya nanti sangat
tergantung pada partisipasi
Desa Adat yang dalam hal ini Desa Adat Beraban.
Hal ini disebabkan karena pembangunan sektor pariwisata merupakan andalan Bali
yang dalam hal ini adalah Pariwisata Budaya. Kawasan wisata Pura Tanah Lot pada
awalnya berfokus pada keberadaan Pura Tanah Lot sebagai daya tarik wisata utama
yang keberadaannya sangat ditentukan oleh dukungan warga (Kerama) Desa Adat
Beraban terutama dalam kegiatan sosial budayanya berupa; kegiatan pertanian,
kegiatan upacara keagamaan (yang diikuti dengan tumbuhnya kegiatan penunjang
berupa Sekehe Gong, Angklung, Pesantian, Wayang, Topeng Sida Karya) serta peran
serta masyarakat desa dalam pemeliharaan lingkungan di sekitar Pura Tanah Lot.
Dengan demikian agar terwujud pengembangan kawasan wisata. Pura Tanah Lot yang
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, maka peran serta Desa Adat Beraban dalam
pengelolaannya sangat mutlak diperlukan. Peran serta Desa Adat Beraban sudah
terjadi sejak pengambilan keputusan, pemeliharaan lingkungan kawasan wisata,
menunjang daya tarik
Dari sistem marketing destinasi wisata ini,
jelas dalam pengelolaan di gunakan sistem online maupun jasa tourism
information lewat travel agent, dll. Para pengunjung tidak saja berkunjung pada saat-saat liburan
tetapi sudah rutin setiap hari terutama pada sore hari.Mengantisipasi Perkembangan ini Pemerintah Kabupaten Tabanan padaTahun
1980 mempercayakan pengelolaan Tanah Lot kepada pihak Swasta, yaitu CV.Ary Jasa Wisata
5
dengan sistem kontrak yang terus berlangsung dengan
mengalami perubahan target pencapaian pendapatan seiring peningkatan
angka kunjungan dan peningkatan harga tiket masuk pada daya tarik wisata Tanah Lot. Dan sistem marketing dalam kawasan wisata ini
terus akan berkembang dan berinovasi sesuai alur perkembangannya.
Harga tiket untuk masuk
kedalam area tanah lot ini cukup murah yakni Rp. 10.000,00 untuk wisatawan
lokal dewasa, serta Rp. 7.500,00 untuk wisatawan lokal anak-anak, jika yang
datang adalah wisatawan luar maka harga tiket yang dikenakan pun akan lebih
tinggi yakni Rp. 30.000,00 untuk dewasa dan Rp. 15.000,00 untuk anak-anak. Tiket
akan dibuka mulai jam 07.00 sampai dengan pulul 19.00, setelah membeli tiket,
dari loket menuju lokasi kita akan disuguhkan berbagai stand dan tempat
souventi tempat makan dan berbagai produk jualan lainnya.
2. 5 Konstribusi bagi
Dunia Pendidikan, Budaya dan Negara
Dalam pendidikan, objek wisata tanah lot memberi
informasi, menambah pengetahuan, pendidikan, penelitian, pengalaman, kesehatan,
rekreasi dan olahraga, serta digunakan untuk kegiatan yang lainnya. Objek wisata
Tanah Lot juga merupakan wahana yang efektif untuk memupuk dan menanamkan rasa
cinta tanah air dan semangat pembangunan. Dengan semakin banyaknya dibuka
kesempatan bagi kalangan pengunjung atau wisatawan domestic seperti kalangan
remaja melakukan kegiatan wisata diharapkan mereka akan memahami dan menghayati
fungsi dan peranan mereka sebagai generasi penerus.
Pembagunan objek wisata memberi manfaat untuk membina kesatuan dan
persatuan bangsa. Dengan dibangunnya objek-objek wisata yang tersebar di
wilayah-wilayah Indonesia akan semakin banyak penduduk daerah mengadakan
aktivitas wisata ke daerah-daerah lain di tanah air. Melalui aktivitas tersebut
diharapkan memberi dampak positif, yaitu masyarakat bisa saling mengenal satu
sama lainnya, lebih dekat dan lebih akrab, serta memahami tradisi adat istiadat
masyarakat masing-masing. Pembangunan objek wisata memberikan manfaat terhadap
bidang ekonomi antara lain meningkatnya kesempatan kerja dan usaha, serta
meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah. Seperti diketahui bahwa bidang
lingkungan hidup merupakan bidang yang sangat penting dalam kaitannya dengan
pembinaan dan pengembangan produk wisata yang berupa alam dan lingkungannya.
Daya Tarik Wisata Tanah Lot merupakan sevuah aset yang sagat berharga bagi
seluruh masyarakat, khususnya bagi masyarakat desa Adat Beraban. Keberadaan Daya
Tarik Wisata Tanah Lot secara nyata berdampak positif bagi perkembangan
perekonomian masyarakat setempat. Drai hasil konstribusi yang diterima oleh
desa Adat Beraban telah mampu membebaskan masyarakat dari segala bentuk iuran
pembanguna desa. Bahkan juga dari penerimaan oleh desa ini sebagian juga di
kontribusikan langsung kepada amsyarakat yang diberikan kepada masing- masing
kepala keluarga.
Tanah Lot saat ini memiliki tidak kurang dari 460 pedagang (kios/ arshop)
yang 96% dari masyarakat lokal. Dampak langsung keberadaan daya tarik wisata
Tanah Lot ini memang sangat kelihatan. Ketergantungan masyarakat desa adat
Beradan dengan daya tarik wisata Tanah Lot sangatlah tinggi.Begitu pula bahwa
masih banyak bagian dari masyarakat beraban yang memilikiketergantungan tidak
langsung lainnya seperti supporting unit aspek ekonomi darikeberadaan para
pedagang yang ada di Tanah Lot. Contoh: Suplier, jasa angkutan, pekerja
kasar, dan lain sebagainya.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Daya tarik dari majunya
dunia pariwisata Bali yaitu keindahan dan kekayaan alamnya serta kebudayaannya
yang unik sehingga menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Bali. Pura Tanah Lot ini terletak di Pantai Selatan Pulau Bali yaitu di wilayahkecamatan
Kediri, Kabupaten Daerah Tingkat II Tabanan, yang pembangunan nyaerat kaitannya dengan perjalanan Dangh yang
Nirartha di Pulau Bali. Objek ini bisa ditempuh sekitar 45 menit
dari kawasan Kuta.
Tanah Lot dalam
bahasa Bali berarti “Tanah di tengah lautan”, kalau kitacermati
posisi Pura Tanah Lot memang menjorok ke tengah laut. Pura ini berdiridi atas bongkahan batu karang, dimana alam telah
membentuknya sedemikianrupa sehingga menjadi sebuah bentuk yang sangat
indah dan unik.
Menurut legenda, pura ini dibangun
oleh seorang brahmana
yang mengembara dari Jawa.
Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali
akan ajaran Hindu
dan membangun Sad Kahyangan tersebut
pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri
terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti
Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk
meninggalkan Tanah Lot.
Ia menyanggupi dan sebelum
meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke
tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga
mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang
dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri
berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3
kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa
Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
Dimensi
naturalisme mengimajinasikan bahwa eksotisme pantai Lotadalah kekayaan dan
panorama yang menggambarkan betapa alam ini penuhwarna dan aneka ragam. Dimensi humanisme seolah menandakan bahwa
alammenginduksi manusia untuk memanjakan diri, tenggelam dalam euforia yangditandai
dengan proyek imajiner seperti mengambil foto dengan momen istimewadan
mengambil sudut pantai yang dianggap akan mewakili representasi diri dalamimaji
fotografi.
3.
1 Saran – Saran
Karena Bali adalah tempat wisata yang banyak
dikunjungi oleh wisatawan tidak hanya wisatawan lokal, diharapkan kebudayaannya
harus lebih diperkuat dan dipertahankan supaya tidak tergeser oleh budaya luar
negeri. Di Bali banyak sekali objek wisata alam yang menarik untuk di kunjungi,
namun sayang sekali terkadang beberapa objek wisata, terutama perairan laut,
kebersihannya kurang dijaga sehingga mengurangi keindahannya. Seharusnya
sampah-sampah ini juga menjadi perhatian khusus pemerintah daerah setempat dan
pihak pengelola supaya keindahan objek wisata tersebut tidak berkurang.
7